Minggu, 19 Januari 2014

Ku ingin kalian rasakan hasil keringatku

Syahdu, Jakarta, 18 agustus 19… itu kelahiranku. Aku hidup bersama 2 orang tuaku, aku anak tunggal, dan kami adalah keluarga tingkat bawah. Aku merasakan bahwa aku anak yang selalu kurang dalam segala hal, tapi dari kekuranganku aku mempunyai semangat yang akan aku wujudkan suatu saaat nanti, menjalani hidup dengan penuh kesedihan, tetapi kesedihan pun membangunkan aku sampai aku bisa sukses seperti ini,, ini lah ceritaku


Aku tinggal di daerah pelosok yang mungkin tak akan terlihat dipeta. Ayahku penganggur dirumah, ibuku terkadang menjadi pembatu rumah, aku tidak bersekolah karena kondisi sosial keluarga ku, ayahku selalu bercerita tentang masa mudanya yang selalu menyianyiakan segalanya yang ada, ayahku pernah bilang bahwa ayahku terdiri dari orang yang mampu, tetapi ayahku menyianyiakan kesempatan, dan sampai akhirnya orang tuanya meninggal disaat ayahku lulus SMA. Kedua orang tua ayahku meninggal akibat tabrakan motor dan mobil. Ayahku sangat tidak mempunyai ilmu apa apa untuk  mendapatkan segala sesuatu. Dan ayahku berkata, bahwa ilmu segalanya…….


Aku suka mengamen, ya memang banyak yang bilang bahwa aku bisa menyanyi sedikit demi sedikit, aku hanya menjalani hidupku ya begini saja, kadang aku suka bermain tidak jelas, tidak ada tujuan, ibaratkan aku mati terhadap masa depan, aku buta untuk melihat kedepan. Orang tuaku tidak bisa terlalu memaksakan aku untuk mengikuti kemauannya, karena ayah ku pernah bilang bahwa aku disuruh mencari jalan hidupku sendiri karena tujuan hidup sendiri memungkinkan kesuksesan, tapi satu syarat, semua tergantung dari restu orang tua. Maka dari situlah aku belum berpikir punya tujuan hidup, aku belum mengerti apa arti masa depan. Dan terkadang banyak hal- hal yang membuat aku terinspirasi selain ayahku, terkadang aku suka melihat orang orang yang sama sepertiku, aku seperti bercemin. Tetapi itu hanya beberapa waktu saja. Aku benar benar belum menemukan inspirasi yang terasa akan selamanya.


Aku mempunyai banyak teman, karena mereka aku terjerumus kedalam kebejatan, wajar dari antara kami semua kami orang orang yang tidak punya pendidikan, aku termasuk anak yangterkenal dikalanganku, kerjaan kami adaalah hal hal yang melanggar agama, sampai suatu hari aku bertemu dengan orang kaya yang baik, aku bertemunya ketika aku menolong dirinya saat di todong preman lain. Aku melihat dirinya, dia terlihat seperti orng yang berkecukupan dalam hidupnya, mungkin bisa di bilang dia orang kaya, dari situ aku mempunyai rasa tau bagaimana mempunyai teman orang kaya, wajar karena aku lelaki remaja yang selalu ingin tau, akhirnya aku berkenalan dengan dirinya, namanya Aldo, dan untungnya di orang yang asik di ajak bicara, akhirnya aku di ajak kerumahnya. Awalnya aku memang memandang dia enteng aku melihat sebelah mata dari dirinya……


Saat aku dirumahnya, aku merasakan keanehan dalam diriku, ada ketidak selarasan antara aku dengan tempat ini. Aldo memperkenalkan diriku kepada orang tuanya. Aku melihat orang tua aldo, sangaaaaat baik sekali, mereka sangat menghargai kedatangan ku. Aku merasa seperti dihargai disini, tidak seperti dikalangan rumahku, yang hanya sering membuat keributan membuat banyak nyawa menghilang. aku benar- benar hidup dirumah aldo. Dan dalam pikiranku mungkin aku terinspirasi dalam hal ini. Tetapi tetap saja hanya beberapa waktu saja



Aku mengenal aldo hanya teman dekatku. Suatu hari aku kerumah aldo, aldo menutuhku untuk memegang segepok uang. Dan membayangkan suatu hal dengan itu. Awalnya aku biasa saja, tetapi, ketika aldo mengajakku ke sebuah bukit yang tinggi, dan menyuruhku memegang segepok uang tadi sambil melihat ke seluruhan dari atas bukit. Al do seraya berkata “jika elu punya masa depan dan elu sukses, ibaratkan bukan hanya duit yang ditangan lu tapi dunia akan memilih elu untuk memegangnya”. Dalam artian elu harus punya banyak ilmu, untuk memegang dunia, dan uang bukan segalanya untuk meraih dunia, uang itu hanya perantara antara ilmu dan dunia. Lu ga bakal bisa hidup tanpa ilmu . teringat kata kata orang tuaku, bahwa ilmu adalah segalanya. Tapi ga lama aku berklata kepada aldo,



“do padahal elu belom sukses kenapa lu ngasih tau hal ini ke gua?”.


“bukan gitu du, ayah gua pernah bilang ke gua seperti itu, biar nanti gua bisa lebih sukses dari oaring tua gua”

Gua kaget, kaget banget orang se kaya aldo masi mau berusaha agar lebih baik, tetapi gua mau berubah aja kadang males. Dari sini gua mulai terinspirasi mulai ada rasa bangkit dari dalam diri gua, sambil berteriak gua

“gua mau sukses kaya aldo, kalau bisa gua sukses lebih dari dia, tuhan tolong tunjukan aku jalan yg baik, langit dan bumi lihatlah aku akan menjadi orang sukses, kalian akan menjadi saksi disini”

Aldo tersenyum dan memberi support kepadaku. Dan disini aku tidak bisa menganggap aldo pandang enteng tetapi aku menganggap dia seperti guruku yang mengajarkanku segalanya.


Aku pulang kerumah dengan selalu tersenyum, seperti aku mempunyai niat untukmerubah hidupku, dan di dalam do’a ku

“ku inginkan engkau merasakan hasil keringatku, aku menginginkan engkau melihat aku sukses orang tuaku, aku akan merubah nasib keluarga ini”

Dari sini aku terus mempunyai niat membahas tentang masa depan kepada orang tuaku. Orang tua memberiku masukan.[bahwa terkadang orang salah mengartikan “gue apa adanya” mereka terlena dengan kata kata itu, sehingga orang- orang bertanya dia hanya berkata “gue apa adanya” bahwa hal itu salah besar, mereka sudah dibutakan oleh kata kata itu, mereka tidak mau merubah hidupnya, bukan karena dia bodoh tapi Karena kurangnya rasa kepedulian terhadap masa depan, kurangnya dorongan dan motivasi untuknya, dan mereka sudah asik dalam dunianya, beruntung kamu sudah mau berubah, ayah mengatakan banyak hal ketika kamu sudah sadar. Bahwa adanya masa depan yg menunggu dirimu,  ubah lah kata kata “gua apa adanya” menjadi “gua ada apanya?” jadikan sebuah pertanyaan dalam dirimu. Karena, bertanya termasuk hal dalam menunjukan ketekunan dalam mengejar kesuksesan, sekarang kamu tentukan apa tujuan hidupmu, mau jadi apa kelak nanti, ayah akan selalu mendukungmu,


Aku selalu berfikir dalam masa depanku, aku masi bingung mau menjadi apa nanti. Aku awalnya bertanya pada teman- teman rumahku, mereka hanya mengejek dan tidak ada yang bisa memberikan masukan, aku berfikir, bahwa orang orang yang tidak mempunyai ilmu mereka hanya bisa menghina orang orang yang mau maju. Kesuksesanmu adalah tujuan yang belum mereka capai. Dan aku mengingat aldo, aku segera bertemunya. Aku bertanya kepada aldo hal apa yang cocok untuk kesuksesanku, aldo merasakan kebingungan dengan hal apa yang cocok dengan hidupku, dan aldo menanyakan tentang keseharianku. Aku menjawab bahwa aku suka bermain tak jelas, kadang aku juga suka ngamen. Belum selesai berbicara aldo memotong danmengulangkan perkataanku, aku suka mengamen, dan dari situ aldo menyuruhku menjadi musisi, dan aku benar benar menerima jawaban aldo. Tapi masi ada yang kurang. Aku mau jadi musisi tapi belom ada personilnya. Aku bingung, tetapi teman ku yg satu ini membuat aku bersemangat dia ikut serta dalam musisiku. Dan sisanya aldo dan aku mencari dari temannya masing masing, aku mencari teman- temanku yg sekiranya bisa sedikt- sedikit main musik, dan aldo mencari temannya yang bisa memain musik


Akhirnya setelah kami semua menjadi satu band kami merilis lagu. Aku sebagai vocalis, aldo sebagai drummer, temanku ini namanya budi, dia sebagai bassis, dan teman aldo namanya stevian sebagai gitaris, walaupun ahanya ber 4 setidaknya udah cukup untuk menjadi sebuah band, kami benar” merundingkan untuk lagu lagu yang akan kita buat. Dan untungnya orang tua aldo mensupport kami semua untuk terus maju. Akhirnya orang tuanya aldo berkata bahwa kita membawakan lagu banyak genre, mungkin ada pop, slow rock, slow pop, regae, isi lagu ini mungkin ada dakwah, ada cinta, ada persahabatan, ada tujuan hidup, dll. Konsep ini kita temukan 2 bulan setelah kita membuat group band, sampai suatu hari kita suka nampil- nampil di sebuah café- café. Dengan tidak sengaja kami bertemu dengan reporter music, mereka mewawancarai kita setelah kita manggung.


Malam malam setelah di wawancarai. Aku dan aldo ingin berbincang bincang suatu hal, temanku aku suruh pulang lebih awal, dan teman aldo pun begitu. Kami berbincang- bincang sepanjang malam. Bahwa aldo berkata

“ ready to success?”

“apa tuh artinya?” ucapku

“siap untuk sukses?” jawabnya

“sukses? Kapan kita mau sukses?” tanyaku heran

“secepatnya mudah mudahan, karena kita udah di wawancarai reporter music” jawabnya

Aku sangat kaget, aku benar benar menangis entah karena senang, terharu, atau sedih, semua campur aduk di hatiku.

“tenang aja du, asalakan kita yakin pasti akan tercapai, karena keyakinan itu termasuk salah satu sumber kesuksesan, karena kalau kita tidak yakin maka gagal lah kita, optimis du. Dan satu elu jangan gengsi untuk hal apapun, karena gengsi termasuk hal dapat menghancurkan cita cita.”

“hmmm… makasih ya, lo selama ini mau berteman ama gua, ngajarin segala hal yang lo punya, gua ga nyangka bisa seperti ini” ucapku (sambil menepuk bahu)

“sama sama du, gua juga kan pengen ngebantu lu juga,” ucapnya

“kalo nanti gua sukses, gua mau ngebantu orng juga ah kayak elu ngebantu gua” ucapku

Aldo hanya tersenyum dan kami saling berpisah untuk pulang


Selepas aku dirumah aku memeluk orang tuaku yang sedang mengobrol di ruang makan. Aku berkata

“pa, syahdu punya band, kita semua udah saling mempunyai lagu, do’aiin syahdu pa biar sukses, syahdu ga tega ngeliat hidup kiat seperti ini terus, makasih pa selama ini bapa selalu member masukan buat syahdu” aku sambil sedih terharu

“Alhamdulillah, bapa selalu mendoakan kamu nak, sukses buat anak bapa” ujar bapakku

“mak do’ain syahdu, syahdu mau sukses mak” ucapku sambil memeluk ibuku

“iya du jadi anak yg bener kamu, amma do’aiin kamu selama itu baik untuk masa depanmu” do’a ibuku sambil sedih

Se- iring waktu berjalan, akhirnya aku merasakan kesuksesan, tetapi satu hal yang membuat aku sedih, selepas setahun kesuksesan ku, ayahku meninggal, akibat kena serangan jantung. Hanya ada ibuku sekarang tetapi do’aku terkabulkan, bahwa aku ingin engkau merasakan hasil keringatku.



Ucapan terakhir ayah kepadaku:

Du, sekarang kamu bisa merasakan bagaimana indahnya hidup dengan ilmu, walaupun ilmu kamu bukan ilmu pelajaran, tapi kesmpulan dari bapa yg terakhir, bahwa uang tidak hanya dari orang yang menggunakan otak kiri, bahwa otak kanan juga lebih bisa menghasilkan uang, dan ucapkanlah kepada orang orang bahwa ubahlah hidupmu dari “apa adanya” menjadi  “ ada apanya?”. Sampaikan kepada orang orang yg salah mengartikan


“tuhan terima kasih engkau telah mengabulkan do’a ku sekarang aku bisa merubah kehidupan keluargaku, aku bisa membantu orng susah yang seperti ku dulu, benar kata aldo dan ayahku bahwa ilmu itu adalah segalanya, sekarang aku menjadi orang yang terkenal band ku terkenal dimana mana, dan aku mebenarkan kata aldo, bahwa dunia bisa ada ditanganku, “

Walaupun bagaimanapun aku tetap bangga dengan ayahku yang selalu mengajarkan segalanya dala hidupku, dan aku akan tetap tegar dengan meninggalnya ayah…..

Ucapan terakhirku buat ayah:

 Terima kasih pa , bapa udah mensupport aku selama ini, tanpa support bapa mungkin aku tidak akan bisa sejauh ini hidup, sekarang tinggal syahdu yg menjaga ibu, sampai ibu menyusul bapa,  dan setelah ini syahdu entah mau kemana, intinya syahdu mau menenangkan hati dulu, dan mendoakan bapa dan ibu, serta orang orang yang menolong syahdu di setiap susah… semoga tenang pa disana , syahdu akan melanjuti masa depan sampai syahdu akan menyusul bapa, tunggu syahdu di surge pa’


Dan akhirnya aku mengucapkan terimakasih ke pada aldo  yang selama ini udah membantu diriku sampai aku sesukses ini, setelah aku sukses aku membuat beberapa perusahaan sehingga aku masu bisa berusaha jika band kami sudah bubar, dan mementingkan diri sendiri,

“do, thank’s ya, elu emang temen plus guru gua, Cuma elu yg selalu nge- support gua selama ini, kita akan terus menjadi teman atau seodara sampai kita akan berpisah selamanya,p gua hargai semuanya tentang elu, dan kata-kata yang gua ingat dari elu : elu harus punya banyak ilmu, untuk memegang dunia:,, skrng lu mau kemana?”

“sama sama, gua juga banyak belajar dari elu selama ini tanpa sepengetahuan elu, entahlah yang pasti gua ingin pergi kemana hati gua mau pergi,” jawabnya sambil tersenyum


“ya oke lah do, eh lu bedua kemana?” ku tanyakan pada stevian dan busi

“hmm….” Mereka hanya mengangkat bahu tidak tau




Dan inilah cerita hidupku mengapa aku ingin orang tuaku merasakan hasil keringatku atau hartaku, karena jika mereka tidak merasakannnya ada sesuatu yg akan terus mengganjal di dalam hati, karena kita akan terus bersama orang tua sampai orang tua kita tiada, thank’s buat semua rekan rekan  yang ada dalam hidup gua…… dan ingatlah jangan pernah salah mengartikan “gue apa adanya” rubahlah hidup lu menjadi berarti, hidup seklai hiduplah yang berarti,